Pesantren Garogol official website | Members area : Register | Sign in

Kedudukan Hadits Meninggal pada Hari Jumat

Friday, May 10, 2013

Share this history on :

Tidak dapat dimungkiri, hari Jumat adalah sebaik-baik hari dalam satu minggu dan ada keutamaan-keutamaan khusus terkait hari Jumat.

Memang ada riwayat hadis yang menjelaskan seorang Muslim yang meninggal pada hari Jumat atau pada malam Jumat, akan dilindungi Allah SWT dari azab kubur.
Berikut adalah bunyi hadis tersebut. Dari Abdullah bin ‘Amru ra, ia berkata, “Rasulullah saw bersabda, ‘Tidaklah seorang Muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, kecuali Allah melindunginya dari fitnah (azab) kubur. (HR Tirmizi dan Ahmad).”
Namun, para ulama hadis berbeda pendapat tentang kesahihan hadis ini. Sebagian besar ulama hadis berpendapat hadis itu adalah hadis dhaif.
Imam Tirmizi ketika meriwayatkan hadis ini menjelaskan hadis tersebut adalah hadis gharib, yang kemudian ditegaskannya lagi sanadnya tidak tersambung (munqathi’/terputus).
Ibnu Hajar al-‘Asqalani menegaskan dalam kitab Fathul Bari sanad hadis ini dhaif dan juga diriwayatkan oleh Abu Ya’la dengan lafaz yang semisalnya dari Hadis Anas bin Malik, tetapi sanadnya lebih dhaif lagi.
Syekh Syu’aib Al-Arnauth ketika memberi komentar terhadap hadis ini dalam Musnad Imam Ahmad mengatakan sanad hadis itu dhaif.
Kemudian, ia menyebutkan beberapa hadis yang mendukung dan menegaskan semua hadis yang mendukung tersebut tidak bisa digunakan untuk menguatkan hadis ini.

Dan, Albani telah salah karena mengatakan hadis itu hasan atau sahih dalam kitabnya Ahkam al-Janaiz.
Hadis tersebut juga diriwayatkan oleh Abdurrazzak dalam kitabnya al-Mushannaf dengan lafaz “dilepaskan dari azab kubur”, tetapi dalam sanadnya ada Ibnu Juraij yang terkenal dalam mentadlis hadis.
Sebagian ulama mengatakan jika memang kematian seseorang pada hari tertentu memiliki keutamaan atau keistimewaan tentunya hari Senin lebih utama karena pada hari itulah Nabi Muhammad SAW, kekasih dan makhluk paling mulia yang diciptakan Allah SWT, meninggal dunia.
Sedangkan, Syekh Albani dalam kitabnya Ahkam al-Janaiz mengatakan hadis ini berdasarkan banyaknya jalur periwayatan, yakni hadis hasan atau sahih.
Jika hadis di atas adalah hadis sahih maka itu menunjukkan keutamaan bagi Muslim dan Muslimah yang meninggal pada hari Jumat.
Dan, tentunya keutamaan ini hanya bagi kaum Muslimin yang meninggal dalam ketauhidan, yakni keimanannya tidak dinodai oleh kemusyrikan, kekufuran, serta segala yang membatalkan keimanan seseorang.
Sedangkan, mereka yang meninggal dalam kemusyrikan dan kekufuran tentunya akan mendapatkan azab kubur dan siksa neraka sebagaimana yang telah dijanjikan Allah SWT dalam Alquran dan Sunah Rasul-Nya.
Sebagai seorang Muslim dan berpegang pada akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, kita tidak boleh memastikan bahwa seseorang akan masuk surga atau masuk neraka, kecuali yang sudah disebutkan oleh Nabi saw dalam hadis-hadisnya.
Sikap kita terhadap saudara kita sesama Muslim yang meninggal adalah selalu mengharapkan kebaikan baginya, memohonkan ampunan dan rahmat Allah SWT baginya, dan tidak mencela atau menyebut-nyebut keburukan-keburukan yang telah ia lakukan.
Dari Aisyah ra, ia berkata, “Nabi saw bersabda, ‘Janganlah kalian mencela orang-orang yang telah meninggal karena mereka telah mendapatkan apa yang telah mereka kerjakan.” (HR Bukhari). Wallahu a’lam bish shawab.

sumber :republika.co.id penulis Ustaz Bachtiar Nasir

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...

0 comments:

Post a Comment

Dari Redaksi

NyantriTek