Ketika berusia 8 tahun, Mohammad Natsir belajar pada HIS (Hollandsch Inlandsche School) Adabiyah di Padang dan tinggal bersama makcik-nya. Kemudian ia dipindahkan oleh orang-tuanya ke HIS pemerintah di Solok dan tinggal di rumah Haji Musa, seorang saudagar. Di sini ia menerima cukup banyak ilmu. Pada malam hari ia mengaji Al-Qur'an, pagi hari belajar pada HIS, dan sore hari belajar di Madrasah Diniyah. Tiga tahun kemudian ia dipindahkan ke HIS Padang dan tinggal bersama kakaknya, Rabi'ah. Pada tahun 1923 ia meneruskan sekolah ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs/setingkat SMP sekarang) di Padang.
Di sini ia menjadi anggota JIB (*Jong Is-lamieten Bond) cabang Padang. Pada tahun 1927 ia melanjut ke AMS (Algemene Middelbare School/ setingkat SMA sekarang) di Bandung. Di MULO dan AMS ia mendapat beasiswa dari pemerintah Belanda. Selama di AMS, ia tertarik untuk lebih menekuni ilmu pengetahuan agama.
Waktu luang-nya digunakan untuk belajar agama pada Persatuan Islam di bawah bimbingan Ustad A. Hassan. la lulus dari AMS pada tahun 1930. Nilai prestasi yang diperolehnya memungkinkannya mendapatkan beasiswa untuk menduduki bangku perguruan tinggi.
0 comments:
Post a Comment